Bekasi Disebut Kota Patriot, Karena Ribuan Pejuang Berperang Melawan Penjajah di Bekasi

Foto yang menggambarkan panasnya pertempuran di sekitar Bekasi. Foto:fb wisatasejarahbekasi.

BEKASI – Puisi Karawang-Bekasi karya Chairil Anwar begitu terkenal. Puisi ini diinspirasi, banyaknya perlawanan yang dilakukan pejuang kepada penjajah antara Karawang-Bekasi. Dasar inilah yang membuat Bekasi disebut Kota Patriot.

Ribuan pejuang juga berguguran di antara Karawang Bekasi. Munculnya para pejuang ini terutama pada masa mempertahankan kemerdekaan. Rakyat Bekasi tak puas dengan putusan berdirinya Negara RIS dan tetap ingin keutuhan NKRI.

Sejarawan Bekasi, Endra Kusnawan mengatakan, dalam mempertahankan kemerdekaan, perang tiada henti terjadi di Bekasi. Karena Jakarta tempat pihak sekutu bermarkas dan Cikampek (Karawang) tempat pihak pejuang bermarkas.

Maka di Bekasi lah kedua belah pihak bertemu, tempat mengadu taktik dan siasat, mengadu nyali dan pengorbanan.

Kala itu, masyarakat Bekasi kerap membangkang pemerintah pusat hingga mengganggu aktivitas serdadu Belanda yang berlalu lalang di sekitar Bekasi. Semangat heroik masyarakat Bekasi membara oleh orasi para pimpinan pejuang.

Baca Juga: TOP 9 Rumah Makan Betawi di Bekasi

Bekasi menjadi tempat ribuan pejuang mempertahankan kemerdekaan dengan taruhan nyawanya. Kata Endra Kusnawan, pejuang Bekasi tersebar merata di semua penjuru Bekasi.

Tokoh-tokoh pejuang bermunculan dari tanah Bekasi. Yang paling terkenal, sebut saja KH Noer Ali. Seorang pejuang Bekasi yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional.

“Selain KH Noer Ali ada ribuan pejuang yang angkat senjata di Bekasi,” ujar Endra Kusnawan yang mengulas banyak sejarah Bekasi di blog-nya: wisatasejarahbekasi.blogspot.com.

Endra sendiri tengah mengumpulkan para tokoh pejuang di Bekasi. Saat ini dia telah membukukan profil pejuang Bekasi dalam buku terbarunya berjudul: Pejuang Bekasi di Era Perang Revolusi.

Baca Juga: Unik dan Bersejarah, Ini 3 Top Jembatan di Bekasi yang Wajib Dikunjungi

Bekasi sebagai Kota Patriot Bekasi adalah kota patriot, tanahnya para pejuang. Tempat terjadinya pertempuran dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. “Apa buktinya kalau Bekasi itu tempat pertempuran yang sengit, kotanya para pejuang?,” tulis Endra dalam bukunya.

Salah satu catatan terkuat tentang Bekasi Kota Patriot tentu saja catatan dari negara lain  yang cenderung netral saat perang revolusi. Pendapat itu tertuang dalam surat resmi Konsulat Jendral USA di Singapura, Paul R. Josselyn pada 24 juli 1947.

Dia menceritakan tentang keadaan umum di Indonesia saat itu. Dalam catatannya sebanyak empat lembar tersebut, setidaknya ada 10 area perang yang sedang berkecamuk. Bekasi salah satunya.

“Laporan Paul R. Josselyn terhadap kondisi Indonesia NL-HaNA_2.22.21_12_0149. Sumber: Nationaal Archief Dokumen ini bisa menjadi bukti kalau ada yang bertanya kenapa Bekasi disebut sebagai kota patriot,” kata Endra.

Baca Juga: Nyarap Yuk ! Ini Dia Top 10 Ketupat Sayur Padang di Bekasi

Ditambahkannya, tidak semua daerah di Indonesia sebagai tempat perang, area bertempur. Jadi wajar saja Bekasi disebut sebagai kota patriot, kotanya para pejuang. Untuk di Bekasi, dia bercerita bahwa yang terjadi banyak pertempuran kecil dengan cara gerilya.

Bahwa para pejuang memiliki semangat tempur yang sangat bagus. Sangat lihai menggunakan senjata api. Pendapat ini senada dengan yang disampaikan oleh Kharis Suhud, Ketua DPR/MPR periode 1987-1992, selaku pelaku sejarah yang pernah bertempur di Bekasi.

Menurutnya perang-perang yang terjadi di front Timur Jakarta memang tidak spektakuler seperti daerah lain. Akan tetapi perang yang terjadi lebih cenderung kecil-kecil dan terus-menerus tanpa kesudahan. Strategi perang yang digunakan adalah gerilya.

Baca Juga: Asyiknya Bermotor Menuju Pantai Utara Bekasi, Nikmati Segarnya Angin Laut di Pantai Muara Bungin

Di Bekasi, kelompok pejuang yang bertempur tidak hanya satu atau dua saja, banyak. Namun secara umum, terdapat dua kelompok besar pejuang, pihak BKR/TKR/TNI yang merupakan dari unsur pemerintah dan laskar dari unsur masyarakat.

Sedangkan dari laskar terdapat Barisan Banteng Republik Indonesia (BBRI), Barisan Rakyat (BARA), Laskar Rakyat Jakarta Raya (LRJR), Laskar Angkatan Comoenis Moeda (Acoma), Laskar Wanita (Laswi), Hizbullah, Sabilillah, Markas Pusat Hizbulla Sabilillah (MPHS), Kebaktian Rakyat Indonesia Sulawesi (KRIS), Pemuda Sosialis Indonesia (Pesindo), SP 88, Divisi Bambu Runcing, dan lain-lain.

“Bekasi bisa menjadi kota patriot, kotanya para pejuang adalah karena di Bekasi lah tempat terjadinya perang selama mempertahankan kemerdekaan. Bertempurnya para pejuang republik dengan para agresor dari daratan Eropa,” ujar Endra Kusnawan.

Berbagai pertempuran itu melahirkan para patriot sejati. Berjuang tanpa pamrih. Yang berjuang tiada henti. Meski keringat, air mata, dan darah mengalir dari tubuh, tidak menghentikan langkah mereka untuk mengusir penjajah. Terbukti, Bekasi Kota Patriot!

0Shares

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copyright TopBekasi.ID © All rights reserved. | CoverNews by AF themes.