Herry GAC Ajak Sunmori Sambil Nikmati Kuliner Laut di Pantai Muara Bungin

Muara Bungin – Nikmatnya makan siang dengan lauk ikan Gelama bakar dan ikan Lidah goreng di pinggir pantai Muara Bungin, Bekasi dipastikan akan semakin mengoda lidah para penyuka kuliner laut…

Jhonta Herry Patmono atau yang dikenal dengan Herry Graha Auto Classic (GAC) kembali mengajak awak redaksi TOPBEKASI.ID (TB) untuk riding bareng di Minggu pagi (sunmori) sekaligus menikmati kuliner hasil laut nelayan di pantai Muara Bungin, Pantai Bakti, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. Minggu (13/3) pagi, Honda Scoopy dan Royal Enfield Classic 500 pun mulai meninggalkan museum Graha Auto Classic di Jl. Raya Pole No. 99 Cikarang.

*Herry GAC ajak Tatan, Jurnalis TOPBEKASI.ID sunmori ke pantai Muara Bungin*

Tatan Jurnalis TB yang ikut sunmori menunggangi Honda Scoopy eSP menemani Herry GAC dengan motor kesayangan, yakni Royal Enfield Classic 500. Meski kapasitas mesin yang jauh berbeda, namun Scoopy masih handal untuk meladeni Royal Enfield Classic 500 yang dibesut Herry GAC hingga 90km/jam. Seperti biasa, Herry GAC tampil gaya Bikers Coboy, mengenakan rompi terbuat kulit asli Buaya buatan El NINOS dipadu dengan Puma hitam, salah satu sepatu bermerek yang dikoleksinya.

Setelah riding selama satu setengah jam, akhirnya kami pun tiba di Muara Bungin, pantai yang direncanakan sebagai lokasi wisata Ancol kedua. Sayangnya, hingga saat ini, rencana itu belum terealisasi juga dikarenakan pihak Pemda Kabupaten Bekasi yang belum juga turun tangan untuk mengelola pantai di Utara Bekasi tersebut.

*Borong ikan hasil tangkapan nelayan Muara Bungin untuk menu makan siang*

Herry GAC yang berada di depan langsung menghentikan motornya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI). “Kita mampir dulu di TPI buat beli ikan, karna ikan-ikan disini baru didrop sama pelayan, jadi masih pada segar,” tukas Pemilik Graha Auto Classic Cikarang. Dengan sigap, pria yang juga Pembina dan Penasehat Pondok Pesantren Aswaja, Karawang itu langsung memilih dua jenis ikan, yakni Gemala dan ikan Lidah.

“Ikan Gelama enaknya dibakar. Nah, kalau ikan Lidah mantul buat digoreng,” terangnya. Saya yang buta dengan jenis dan nama ikan pun makin takjub dengan keterangan soal biota laut yang dilontarkan oleh suami dari Ida Maidah ini. “Saya sudah mengenal dan belajar soal biota laut sejak 20 tahun lalu, waktu saya tinggal di Cilamaya, destinasi wisata pantai di Kabupaten Karawang,” kenangnya.

*Menikmati pantai Muara Bungin sambil menunggu ikan Gelama bakar dan ikan Lidah goreng matang*

Tiba di warung Teh Agiel, warung dan rumah makan yang berada di ujung pantai Muara Bungin tersebut, ikan yang dibeli pun langsung diolah oleh Pak Rasa dan Teh Agiel. “Untuk mengolah ikan ini pakai dua orang chef, yaitu saya bagian bakar ikan Gelama dan Teh Agiel yang goreng ikan Lidah sekaligus menyiapkan nasi putih, sambal dan lalapannya,” kata Pak Rasa sambil tersenyum.

*Menu kulineran hasil laut pantai Muara Bungin ternikmat yang pernah kami rasakan*

Ternyata, apa yang diorder oleh Herry GAC untuk membakar ikan Gelama dan menggoreng ikan Lidah tepat sekali. Setelah semua ikan yang diolah matang ditemani nasi putih, sambal dan lalapan sudah siap, kami pun langsung menyantapnya. “Benar-benar mantap, sunmori dan kulineran dengan ikan hasil nelayan ditambah suasana dan panorama pantai Muara Bungin yang saat ini sedang rob,” kata Bro Herry GAC yang juga Bapak Asuh ratusan anak Jalanan di Bandung ini.

*Pilah-pilih ikan segar di TPI Muara Bungin untuk buah tangan keluarga di rumah*

Jelang sore, sekaligus jalan pulang menuju Cikarang, kami kembali menyambangi TPI untuk membeli ikan-ikan segar sebagai oleh-oleh buat keluarga di rumah. Ada beberapa ikan yang juga baru disuplay oleh para nelayan Muara Bungin, diantaranya ikan Remang (sejenis Belut laut), ikan Kembung dan lainnya. Dua karung berisi ikan untuk oleh-oleh sudah ditaruh di Scoopy dan Royal Enfield. Bahkan, Herry GAC mendapat seekor Lobster yang dikemas dalam galon air mineral yang rencananya untuk dipelihara. Cakep! (TR/TB)